Home » , » Adiku Tersayang

Adiku Tersayang

Written By Unknown on Tuesday, February 7, 2012 | 10:09 PM

Adikku Tersayang

Tubuh terdiam, mata berlinang
Diantara mayat-mayat bergelimpangan
Suasana hanyut dalam kegelapan
Tertegun, sosok manusia
Membisu dan terpana
Dibalik puing-puing tembok
Empat mata saling pandang dengan tajam
Yang penuh arti

“Lepaskan Tangnku! Selamatkanlah dirimu”

“Tidak, aku tak sanggup berpisah”

Mata terpejam kuat
Gerimis membeku
Hati luka bermandikan lara
Kejamnya waktu
Memisah Kita di dua alam

(J.ANRASDA / 1994 / Bencana)

Puisi diatas dibuat oleh salah seorang family/keluarga. Ketika pertama kali membacanya, saya merasa biasa saja. Awalnya saya menggolongkan puisi yang dibuat pada tahun 1994 tersebut adalah Puisi cinta yang bernada melankolis. Antara sepasang kekasih yang harus berpisah karena salah satu harus pergi/wafat lebih dulu.
Tapi kemudian ketika membaca tulisan semacam label dibawah puisi tersebut (teks asli Puisi diatas ditulis secara manual oleh saudara saya). Saya agak heran melihat label “Bencana”, apa maksudnya? Tentu hal itu saya tanyakan kepadanya. yang kemudian dijelaskannya bahwa cerita tersebut memang sebuah kisah yang nyata yang ia tuangkan didalam sebuah puisi. Tapi kisah tersebut bukan menimpa dirinya, bahkan iapun hanya mendengar cerita dari mulut ke mulut saja tentang cerita itu.
Tentu kita tidak pernah atau belum lupa pada kejadian yang menimpa wilayah Liwa atau Lampung Barat secara umum pada tahun 1994. Pada saat itu pun saya masih duduk di kelas 4 SD. Sebuah bencana besar menimpa hampir seluruh wilayah lampung barat. Dan pusatnya terdapat di Ibu Kota Kabupaten sendiri yaitu Kota Liwa.
Alkisah, pada saat gempa tersebut terjadi, banyak bangunan dan rumah-rumah yang hancur rata dengan tanah, dan di sebuah reruntuhan banguan rumah, seorang anak laki-laki dan adik perempuannya terjebak atau lebih jelasnya mereka berdua terjepit diantara reruntuhan tersebut. Saat itu malam hari suasana sangat menyedihkan, diantara mereka mayat-mayat korban bencana bergelimpangan mungkin diantaranya adalah orang tua mereka. Mereka berdua masih hidup, dan tidak ada yang mengetahui keadaan mereka untuk memberi pertolongan atau mungkin pertolongan belum ada karena bencana baru saja terjadi. Sang kakak yang telah berhasil menyelamatkan dirinya dari jebakan reruntuhan berusaha untuk menolong adiknya. Tapi apalah daya seorang anak kecil, reruntuhan tersebut mungkin tembok atau yang lainnya tentulah ia tak mampu mengangkatnya, tapi ia terus berusaha mengangkatnya untuk mengeluarkan adiknya yang terhimpit tubuhnya tersebut. Adiknya yang tersebut hanya melihat kakaknya yang berusaha menolongnya, ia sudah lemah, lemah sekali mungkin tengah sekarat meminta kakaknya untuk meninggalkannya, ia tahu usaha kakaknya akan sia-sia saja. Sang Kakak tak mau pergi meninggalkan adiknya, ia menggenggam tangan adiknya mungkin berusaha menariknya tapi percuma. Tinggal ia memandangi saja wajah adiknya dengan menggenggam tangannya, pilu rasanya sudah pasti saat orang yang kita cintai dan dekat bersama kita dalam keadaan yang tak berdaya, kitapun tak mampu berbuat apa-apa hanya memandanginya saja. Begitulah sang kakak memandangi wajah adiknya sampai sang adik menghembuskan nafas terakhir dan meninggalkannya ke alam yang berbeda. Hanya mata yang terus berlinang air mata, selainnya sepi.

Tuhan tidak menciptakan Dunia yang kejam, semua adalah kehendak-Nya....
Sudah ditakdirkan, jika kita akan ditimpakan Kesakitan, Kehilangan, Kekurangan dan lainnya, dan semua itu adalah untuk kita mengingat-Nya. Kesedihan adalah jalan untuk kembali pada-Nya, agar kita tidak larut. Kehilangan  adalah mengingatkan bahwa segala seuatu milik-Nya dan akan kembali pada-Nya.
Semoga kita diberikan kekuatan untuk menerima apapun yang akan terjadi pada diri kita, sebab semuanya adalah kehendak-Nya.
Share this article :

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih sudah mengunjungi blog sederhana ini semoga ada yang bermanfaat, Silahkan untuk memberikan komentar.. Mohon menggunakan kata yang sopan, thanks..
Happy Blogging...!!!

Download Beta
 
Support : About Me | Me on Facebook | Site Map
Copyright © 2013. anakcexdams blog - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger